‘Mahasiswa’ Maha nya para pembelajar. Mereka si pembuat riak di permukaan demokrasi yang mampu menggoyangkan kursi pemerintahan hingga tak ada yang berani. Meski harus melawan tirani, mereka tak pernah gentar tuk berdiri melawan kolonialisme modern, berjuang untuk menggoreskan senyuman diwajah kaum papa.
‘Mahasiswa’ Berorasi sepanjang zaman, selama keadilan masih tergantung diatas langit. Walau mereka tahu kursi itu terlalu nyaman untuk ditinggalkan para petinggi negara, mereka hanya ingin didengarkan bukan sekedar didengar karena keterampilan ‘mendengarkan’ tingkatannya lebih tinggi daripada keterampilan ‘mendengar’ sejatinya telah dimiliki oleh seluruh penguasa negeri yang dewasa ini seolah buta, tuli dan bisu. Buta akan realita kehidupan masyarakatnya yang miskin, tuli ketika kritikan menghujam kinerjanya selama ini, dan bisu terhadap konfirmasi realisasi janji – janji sedari PEMILU.
‘Mahasiswa’ merekalah yang bergelut dengan jiwa - jiwa hedonis, ditengah kawan – kawannya yang tergerus dengan istilah yang sama. Tapi ‘mahasiswa sejati’ ialah manusia pembelajar yang dapat mempertahankan idealismenya hingga mati, saat label itu ditaruh untuk menjalani profesi, idealisme itu tetap dijunjung tinggi. Mereka bahkan bukan generasi tukang ‘contek’ karena mencontek merupakan inisiasi amalan korupsi yang sering digaungkannya agar dibabat habis.
‘Mahasiswa’ terlampir dalam proposal reformasi, nilai terbaik dalam sosio-metri karena mereka menyuarakan suara hati rakyat jelata. Membangun konsolidasi dalam konteks heterogen, namun dengan misi dan tujuan yang serasi untuk ibu pertiwi, bukan terlibat dalam politik praktis yang menjadikannya sebagai boneka monarki.
Inikah deskripsi ‘mahasiswa’ dewasa ini? Hanya kita yang dapat mengklasifikan tipe mahasiswa seperti apa diri kita ini. Mahasiswa diasosiasikan dalam 3B (belajar, berilmu, beramal), mereka bukanlah kaum permisif untuk mencapai tujuan hidupnya, bukan pula kaum yang menganut narsisme yang mengagungkan status yang digenggam.
‘Mahasiswa’ berkarya dengan prestasi, berpikir secara ilmiah, bertaqwa kepada Tuhan.
Hidup Mahasiswa!!!
Runni Nurul Inayah
0 komentar:
Posting Komentar